Cerita Titipan Tuhan

kejujuran yang tertahan karena keadaan.

menunggu waktu untuk menceritakannya,
tak memaksakan untuk menceritakannya, karena kali ini Tuhan yang punya cerita.
aku berani menceritakan kisah ini, tapi tetap aku selalu bilang "Jika Allah beri waktu, maka aku akan ceritakan tanpa ragu"
bukan kealhlianku menyimpan kejujuran, tapi kali ini aku bisa, karena yang menitipkan cerita ini ke aku adalah Allah.

dalam ruang sepi aku menulis,
dalam hujan rintik aku bertanya,
suara dentingan handphone mengantarkan satu nama.
ini hanya bahasa alam atau isyarat Tuhan?
yang jelas bukan syaitan, hari ini mereka di buih.
lalu.. siapa yang mengantarkan nama itu datang
seperti menjawab pertanyaanku.
pertanyaan bertambah dua.
hujanpun melebat.

usahaku mencocokkan petunjukkNya dengan kenyataan sudah hampir satu tahun lamanya, dan  . . .
harapku.. seberhentinya hujan ini bersamaan dengan berhentinya cerita ini.karena beberapa pertanyaan sudah bisa terjawab.
bukan maksud meragukan keajaiban Tuhan,

hanya saja  . . 

Comments

Popular posts from this blog

Rayuan Alam, Part : Kutulusan Bukit dan Gunung

Yaa~ begini ya.. Cuma pengan ngomong aja.~