Kerang Alam

Opera jiwa bermain, sendak tawa dan waspada tak bisa terbedakan Duduk diatas teras abu gelap, didepan padang hijau tak sepi. Bingiung menyapa langit senja, Senyuman disambut rasa takut.. Memang.. ini sudah mulai gelap Oh may.. apa aku sudah berubah menjadi Drakula?

Menunggu deras berhenti mengguyur hari Waktu termandikan dari gerahnya Buku terserak tak beraturan diatas karpet Tersungkur gelas kopi tak berisi Pesawat kertas rapi terkoyak diatas kasur Sudut lemari menertawakanya Kotak digital hamburadul dan masih banyak lagi yang pecah juga terbelah Ujung kamar meratap dewasa, membatin Pintu kamar dan tumpukan buku sudah kesakitan dari awal Akhirnya hentinya hujan membangunkanya Hari sudah sore. Lekas mandi sana!

Mungkin aneh mendengarnya. Tapi kali ini nyata. Hati mencambuk lara. Lara geram tak sadar pecah Didalam gerbong kereta yang menunggu waktu jalan, Awangan masa lalu di lepaskan pada langit senja hari itu, Mendatangi kota itu, membuatnya mati dalam hati namun hidup dalam hari, Langit oren beralahan memerah menjemput hitam, Roda kereta menggelinding lambat lambat, Mata masi berusaha melekatkan senja kota itu, Kereta ambil nada mendayu, Mata ikhlaskan melepas senja akhir di kota itu, Ada salam kasih buat yang tersayang dari Tsaqila untukmu,

Cantik dalam bulatan putih, kapas rumput. Berbunga. Padahal akan terlahir berpisah Kecil angin sangat bisa membaurkanya Terlepas satu satu dari tangkainya untuk menyampaikan doa doa rumput, semut, belalang, capung, kumbang, kupu kupu dan semua yang ada d kebun Aku pegang kamu sekarang. Bisa kah kamu sampaikan salam rinduku untuk awan emasku? Hai Dandelion

Pemberian yang lama memang akan terasa sangat kehilangan jika berubah. Padahal hanya 15 detik dari hidupnya. Aku memang sudah pernah merasakanya. Tapi aku sudah lupa. Yang aku bingung sekarang, dimana enaknya aku bertempat? Tanpa ada salah sangka, Gak mau ribut dengan prasangka, Tersangka yang di tekanya sendiri sudah banyak membakar kenetralan nuraninya  Kasian

Ilalang bermain bersama sore. Dia tak pernah sadar, bahwa kecantikkanya ada pada " i "-nya, Serempet waktu menghilang 1 detik membawa " i " menjauinya, terasa ada yang ganjil bila tak tertulis, ilalang..

Tertempel awan kertas, menggantung pesawat kertas, menyanggah matahari ukiran tangan.. Serabut sapu hijau, merendah serendah pagar bambu imitasi, dikasih bunga guntingan, gantungan kupu kupu payet dan capung kering.. Wuuss!! Angin kipas seketika hamburkan semua. Sterofom kembali hitam

Paham. Dia takut kehilangan yang sudah lama memperhatikanya Terlihat. Tak sanggup dia terima bila kekasihnya jau darinya Kasian. Dia terlihat ketakutan, padahal sendirinya masi dalam khayalannya Norak. Didepannya. Terhipnotis dia langsung lupa kekuatannya Jujur. Jadi hal yang aneh karena lebih terlihat itu didihan cemburunya

Tak perlu kau bangun dari tidurmu Tak usah bersuara menyambutku Kucukup bahagia berada di sini Di sisimu, memandangmu, Tanpa harus kau tahu

Seperti apa arti dewasa menurutmu? *) menurut saya.. Berpakaian sesuai umur dan trand minggun ini..?? *) Sampai harus menggiles gaya baju favorite yang terkesan masi gaya SMA. Kenapa enjoy jadi terasa susah..?? Membuang banyak uang..?? Menuin lemari jatah dari kos2an.. HUWAAWW.. Berbicara dengan logat ala politisi unggul, researcher handal atau businessman sukses..?? *) Penting kah..?? Kok ini keliahatannya ini lebih ingin terlihat berharga lebih ya..?? Padahal.. sebenarnya.. kaliamat itu bisa dibahasakan dengan bahasa sederhana. Kenapa harus di lebarkan dan dipanjangankan..?? Biar kaliatan pinter..?? Biar keliatan Wibawa..?? Biar terlihat pantas dihirmati..?? sampai harus menghilangkan cirikhas diri.. Pinting kah..??! Menambah 1000kalilipat ilmu diluar bidangnya..?? *) Sangat bagus. Tapi menurutku itu maruk. Sesuai porsi lebih enak kok. Gak bikin diare,, itu terpenting. Seeemmmua hal di hapal. *) Ini juga gak kalah baguss sama yang diatas. Cuman kawatir aja,, ~kawatir klo