Senja Jogja..

Mungkin aneh mendengarnya. Tapi kali ini nyata.
Hati mencambuk lara.
Lara geram tak sadar pecah
Didalam gerbong kereta yang menunggu waktu jalan,
Awangan masa lalu di lepaskan pada langit senja hari itu,
Mendatangi kota itu, membuatnya mati dalam hati namun hidup dalam hari,
Langit oren beralahan memerah menjemput hitam,
Roda kereta menggelinding lambat lambat,
Mata masi berusaha melekatkan senja kota itu,
Kereta ambil nada mendayu,
Mata ikhlaskan melepas senja akhir di kota itu,

Ada salam kasih buat yang tersayang dari Tsaqila untukmu,

Comments

  1. aw..aw.. senja Jogja!

    kenapa sih pakai kata oren? kenapa ngga Jingga aja?

    ReplyDelete
  2. asek..asekk..
    lagi cari bahasa baru untuk sore sis.. :p
    aneh ya..??

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rayuan Alam, Part : Kutulusan Bukit dan Gunung

Yaa~ begini ya.. Cuma pengan ngomong aja.~