Kerang Alam

cerpen . . .        Setiap aku melihat titik titik lekukan di raut wajahnya yang hampir setiap hari membuat suasana baru. 4 musim hati yang terlihat jelas dari sinar awan mukannya. Setiap melihatnya dalam suasana apapun, aku selalu mengeluh pada Tuhan, kenapa aku dilahirkan seperti ini.. Andai aku bisa menjelma menjadi apapun atau siapapun yang bisa melengkapi jika salah satu suasana wajah itu sedang menjelas. Kenapa aku harus menemaninya tanpa bisa berbuat apa-apa..? Kenapa waktu itu dia memilihku..? Kenapa harus aku..? dan Kenapa harus dia..? Kenia.. itu namannya. dan aku Deri. Nama simpel yang dia buatkan sendiri untukku. Padahal jelas-jelas namaku terbaca Gameru. Tapi dia lebih senang memanggilku Deri. Tak apa, aku suka, aku terasa sangat dekat dengannya. Tapi tetap saja. Aku tak bisa berbuat apa-apa selain sabar mendengarkannya bercerita tentang tiap-tiap hari hidupnya. Rasannya.. seperti.. ada tembok tebal, bening yang memisahkan aku dan Kenia. Sangat jelas aku melihatn

sakit adalah pemberian Allah tidak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan olehnya, semua penyakit bisa disembuhkan, asal kita kita tidak menyerah dalam mencari keRidho-anNya untuk memberikan kesembuhan terus berusaha bersabar dan terus percayakan sepenuhnya pada-Nya terhadap kesembuhan dari penyakit yang sedang sedang di ampirkan pada kita, termasuk.. penyakit hati. hati yang sakit.. rasannya pukulan diwaktu itu sangat. sangat. sangat keras sampai nyaris membuat hatiku lumpuh tak berasa sampai sekarang hanya sedikit rasa yang bisa ku rasa yang lain.. lenyap saat pukulan terkhir itu datang dengan alat tajam yang membuatnya infeksi tak bersembuhkan sampai.. detik ini amputasi saja! jika bisa sudah ku lakukan sejak dulu, siapa juga yang sanggup merawat hati yang sudah busuk bernanah seperti ini. tapi tidak.. karena otaklah raja organ yang dapat menggerakkan organ dalam dan luar tubuh manusia, namun otak punya cara bermainnya sendiri dalam menggerekkan semua