Selagi.. Lakukan!
Selagi masih bisa diutarakan, bicaralah..
Sebalum kau merasakan seperti aku, tak bisa bersuara sedikitpun. Semua dapat membautku menutup mulut dengan alsan yang jelas untukku. "Itu begitu, karena ini.." "Dia seperti itu karena dia begini.."
Semua punya alsan untuk membuatku menahan semua amarah dan kesediahnnya yang seharusnya aku arasakan.
Terkadang saya bingung. Kenapa susah sekali berbuat jahat, curang, egois dan sifat-sifat jahat lainnya. Kenapa selalu saja semua masalah bisa membuatku memaklumi, mewajarkan, samapi membuat semua hal yang mengesalkan buatku menerima padahal balasan mereka tidak seperti itu. Semua ingin di mengerti, semua ingin di maklumi. Lalu aku?? Apa tidak ada yang melihat goresan kerapuhan diraut mukaku?? Semua selalu melihatku baik-baik saja. Padahal. Adai mereka tau. Aku berjalan membawa hati yang (ternyata masih) luka.
Ini adalah titik terakut aku benar-bener merasa sendirian.
Banyak yang harus ku kerjakan. Sudah ku kerjakan berlahan-lahan. Tapi tak sama sekali membuatku merasa kalau "Ini lho.. Kamu itu lagi ngerjain ini!!" tak sedikitpun aku merasakan aku sedang mengarjakan
Comments
Post a Comment