Rayuan Alam, Part : Tulus Bulan pada Bumi

Ssssttt,, Bumi sedang berkisah pada Bulan,, nguping yuuk,,

Aku bumi, Aku punya siang yang terang, hangat, ruih,, susah sekali menemukan seram di siang hari. Semua bergerak, semua berbincang. Tak ada sepi di bumi yang siang..
Aku bumi yang juga punya malam,, waktu yang jauh dari keramaian. Aku beteman dengan malam. Dan itu sangat sunyi.
Dulu aku meminta izin pada malam untuk menunjuk satu bintang menajadi temanku,, lalu malam berkata,
"Kamu bumi yang luas dan lelah, pilihlah yang setiaň
Akhirnya aku pilih bintang yang tak terlalu besar tapi terang.
Tak singkat dalam perjalan satu kali rotasi, bintangnya jatuh. Malam kembali bersuara,
"Tak ada bintang yang setia, karena banyak penghunimu yang mengharap bintang jatuh. Kamu bumi yang luas dan lelah, pilihlah yang setia"
Kecewa ku tumpuk-tumpuk dengan banyak kebenaran-kebenaran yang sengaja ku buat-buat sendiri,
Buat mempersingkat sedih. Hingga akhirnya aku sadar. Aku tak hanya berjalan pada rotasi, tapi aku juga berevolusi.
Malam hari Tuhan ciptakan untuk semua beristitahat, tapi tidak untuk Aku dan,,
Bulan.
Maafkan aku bulan,
Aku tetrlalu sibuk memperhatikan bintang yang banyak, sinar binar mereka hipnotiskan aku dari setiamu yang tak pernah lepas menemani rotasi dan revolusiku.
Bulanku yang setia,,
Terima kasih karena masih sudih dampingi aku denagn binar mata tulusmu,
Selalu tenangkan luas dan lelahku,,
Kau yang terindah,,
Terus temani aku dengan sinarnya yang memantul di lautanku yaa,,
Aku sayang kamu.


tenanglah dengan gelapmu.. aku disini terangi istirahtmu

Comments

Popular posts from this blog

Rayuan Alam, Part : Kutulusan Bukit dan Gunung

Yaa~ begini ya.. Cuma pengan ngomong aja.~