Riang Langit Tak Menyapaku Sedikitpun

Mata tersentak terbuka dari pejamannya,
Tak sengaja terpikirkan satu hal yang menyentok jiwa yang paling dalam.
Saat itu juga terpikirkan,
"Kenapa ini semua Engkau berikan padaku Tuhan..?"
Detikan jam terus berbunyi, namun tak sedikitpun suara langit menjawab pertanyaanku.
"Sebenarnya aku disiniini dengan siapa Duhai Tuhan..?"
Lagi-lagi tak ada jawaban apapun..
"Kenapa tidak ada orang yang Engkau turunkan untuk jadi temanku..?
Kenapa tidak ada orang yang Engkau turunkan untuk membelaku..?
Kenapa tidak ada orang yang Engkau tutunkan untuk bantu aku hapus sepiku..?
Kenapa tidak ada orang yang Engkau turunkan untuk menemani aku saat aku terjatuh, saat aku terlukan, saat aku kecewa, saat aku sakit, saat aku benar-benar merasa tidak tertapak pada tanahMu..??"

Pemadani suci selalu menjadi alasku untuk menyerahkan diri ini hanya padaMu,
Apa sujudku tidak sesempurnya yang Engkau mau Yaa Rabb..?

Seorang hamba penuh dengan kenistaan,
Hamba yang selalu memintaa hanya pada saatnya saja,
Tak menghiraukan sunnah bila tak merasa goresan dibatinya,
Yah.. Itulah hambamu ini Yaa Rabb..
Nista, penuh dosan dan banyak menuntut.

Ampun Yaa Rabb.. Ampun..
Berkali-kali aku memohon ampun berharap balasan tidak Engkau arahkan tepat dibatinku,
Tapi...
Hhhh.. Sungguh aku lelah Yaa Rabb
Ampun Yaa Rabb.. Sungguh ini sakit

Comments

Popular posts from this blog

Rayuan Alam, Part : Kutulusan Bukit dan Gunung

Yaa~ begini ya.. Cuma pengan ngomong aja.~