Semoga inilah jalannya.. Amin..

Bismillah..
Besok adalah hari pelatihan untuk amanah yang sesungguhnya, dan hari ini tadi adalah pra pelatihan untuh hari sesungguhnya.

Diwaktu latihan, masih kulihat mereka-mereka yang masih egois dengan tanggungan mereka saja, sampai akhirnya para pemikir beratlah yang menemani terik matahari ditengah lapangan itu,
Ku pancing beberapa dari mereka namun jawaban dari mereka,
"Kami disini hanya jadi pengawas mbak.."
"Gak ah mbak.. Panas"
"Udah mbak aja.. Kita bukan yang bagian dilapangan-lapangan gitu"
Sungguh! Sangat!! Sangat!! Saangat kesal sekali ku dengar celotehan sok tau mereka!!
Jika aku menperbolehkan diri untuk marah, aku bisa sangat marah saat itu juga! Tak kan kuperdulikan orang-orang yang ada disana. Yang jelas, saya sangat marah!!!
Tapi.. Syukurlah akal sehatku menyadarkan "Mereka MASIH KECIL tsaqila.. Apa bedanya dirimu dengan mereka kalu kau ladeni mereka dengan kobaran emosi kelelahanmu"
Kemarahanku memuncak dengan kata-kata "Liat kalau tahun depan kamu yang jadi inti. Rasakan sendiri..!"
Walau masih dengan nada tak serius, itu bisa kubilang sumpahku untuk mereka..
* * *

Amanah yang tidak biasa, harus dijalankan dengan hati yang tenang dan tertata..
Namun apa kabar dengan hatiku?

Dua bulan kemarin..
Hatiku terbaur, berantakan tak terkira. Sangat berantakan dan tak tenang.
Dua bulan kemaren itupun amanah besar ini datang.
Allahu Akbar..
Yang terbesit dalam akal terdalamku..
...
Ini amanah atau ujian??
Allah sangat tahu kalu hatiku sedang hancur saat itu, sangat hancur..
Namun saat itu juga amanahNya menghampiriku..
Belum sempat aku merapikan dan menenangkan hati ini,
Aku harus memikirkan tentang kesejahteraan belasan ribu umat-Nya..
Laahaula wa laakuwata illaabila..
Aku hanya bisa pasrah dan sekeras mungkin aku tak hiraukan hati yang sakit itu dan segera menyatukan pikiran serta jiwaku untuk amanah itu.
Sampai akhirnya..
...
Hari ini tiba..
Dimana sisa persiapan amanah itu kurang 2 hari lagi..
Dan sampai saat ini.. Detik ini..
Aku masih berjalan dengan hati yang sangat sakit..
Saking tak sempatnya aku memimikirkan bagaimana caranya aku bisa mengungatkan diriku..

Yang aku pikirkan malah,
Bagaimana aku bisa mengungatkan kiyadahku dengan kondisi anggota yang belum pernah terlepas dari kondisi kritis..

Mengambil sebuah keputusan besar tampa ada dampingan..

Yaa Allah..
Ini benar-benar ujian terberatku selama masa hidupku dua puluh tahun..

Orang yang kusayang, yang ku nanti dengan segala keindahan yang Engkau berikan padanya, akhirnya Engkau pasangkan dengan jodohnya yang mana itu bukanlah aku..
Orang yang sempat Engkau temukan denganku, yang sempat bisa mengobati lukaku, tenyata sudah tersentuh..
Hari amanah itu semakin dekat, namun hati ini masih sangat sakit..

Allah..
Hanya Engkau tujuanku..
Jika memang ini jalannya..
Meski sulit dan sangat sumit,
Akan terus ku telusuri jalan ini..
Aku tak mengharap surgamu Yaa Rabb..
Yang aku ingin hanya bertemu dengan-Mu..
Aku ingin tidur di pangkuan-Mu..
Menikmati belaian sejuk tangan-Mu di kepalaku, sampai akhirnya..
Aku tertidur di pangjuan-Mu yang sangat harum..
Amin..

Comments

Popular posts from this blog

Rayuan Alam, Part : Kutulusan Bukit dan Gunung

Yaa~ begini ya.. Cuma pengan ngomong aja.~