Gerakan tahun ini ; Perjuangan atau Mempertahankan?

 Satu yang ada di piliranku saat aku duduk sendiri  dan memikirkan apa yang akan tercetak dan terbentuk di masa setelah tahun kemarin?
Seorang pemimpinluar biasa yang memimpin peradaban di tahun kemarin. Dimataku bnayak prestasi yang diukirnya. Mungkiin perstasi itu tidah terlalu terliahat dengan outputnya, tapi liahatlah catakan-catakan hasil dari didikannya..
Seoarang pemimpin yang barani mengambil benih dari berbagai lahan dan siap mendidik dengan keterbatasan ilmu yang dimiliknnya. Buatku pemimpin itu tak takut dengan apapun, tenang dengan pemikira-pemikiran cemerlannya.  
Hasil didikannya itulah yang saya sebut sebagai karya dan perstasi yang luar biasa.
***
Hasil didikannya siap menjadi seorang penggerak dunia syiar dalam satu wilayah yang didalamnnya dipenuhi dengan manusia-manusia yang luar biasa ekstrim , tingkah-tingkah masyarakat di dalamnnya mendekati kesesatan cara berpikir yang hampir terlepas dari idiologi-idologi religinnya.. Subhanallah..
Dari hasil didikkannya, terlahirlah seorang berani melawan, berani masuk dengan tekad  siap merubah  satu wilayah yang selama kurang lebih 7 tahun dikuasai seorang pemimpin yang tak sadar akan kekkerisisan mereka akan kejujuran dari janji-janjinnya di awal. Orang-orang inilah (hasil didikannya) yang selanjutnya membentuk satu persekutuan dengan membawa misi-misi dakwah yang sangat besar dan menyegarkan. Mereka datang tidak dalam jumlah yang besar, hanya sekitar 5 orang, tapi mereka mampu dan siap menyegarkan wilayah mereka. Saya jadi teringat parkataan seorang kiyadah saat saya mengatakan berat berpisah amana dengan merak, lalu kiayadah itu menjawab
“Sudah waktunnya mereka menjadi pahlawan di tempatnnya”
Dari didikannya, terlahir sebuah kelompok belajar yang luar biasa. PSGK 2030. Beberapa anak didikannya ini tidak ditanyakan kemampuan kepemeimpinan dan manejerialnnya. Mareka adalah orang-orang yang tahu diri atas tanggung jawab mereka. Orang-orang yang ditanami benih-benih perjuangan karena Allah. Dari didikannya itu, mereka terlahir sebagai pasukan yang melangkahkan kakinnya didunia dakwah, bersuara sesuai fakta, bergerak pasti dengan membawa misi besar. Dari didikannya, orang-orang itu mempunyai pemukiran besar, sampai terukir cita-cita besar di otak mereka. Yang disuarakan dengan satu kata : kami ..
“PEMUDA AKTIF, MORALIS, SOLUTIF, DAN KONTRUKTIF!
PASUKAN PEMBAWA INDONESIA MADANI 2030”
Banyak yang menentang tentang berdirinnya kelompok ini, tapi beluai selalu mengatakan :
“Seorang pemimpin itu tidak akan pernah luput dari omongan, tekanan, dan sebgainnya. Kalian harus belajar dari sekarang, agar nanti kalau sudah menjadi pemimpin beneran, kalian tidak kaget.”
“Omongan seperti itu masti akan didapatkan oleh sorang pimimpin. Sekarng tergantung kalian bagaimana menyikapinnya dengan bijak”
Subhallah.. benar-bener pemimpin yang bijak..
            Dari hasil didikkannya, didetik-detik terakhir mereka dapat mencetak 150 calon pemimpin yang siap menyerahkan jiwa dan ragannya untuk Indonesia dan agamannya. Mereka terlahir di sebuah paletihan selama dua hari, namun dalam waktu 2 hari itu mereka padat mengerti apa itu arti sebuah perjuangan, apa itu pengorbanan, untuk apa dan untuk siapa sebenernya jiwa dan raga ini lahir di dalam kampus. Sebuah acara Sekolah Kebangsaan 2010, acara yang dirumuskan oleh manusia-manusia luar biasa hasil dari didikannya dapat melahirkan 150 orang dan itu dapat menjadi investasi politik samapai seterusnya. Kenapa saya bias bilang samapi seterusnnya, karena mereka, 150 siswa SKB menyatakan acara ini harus ada setiap tahunnya. Mereka siap menjadi penggerak di angkatan-angkatan selanjutnya. Bias dibayangkan bila setia tahunnya terlahir minimal 150 pembela Negara. INDONESIA MADANI akan terlihat d tahun 2030. Insya Allah.

            Mendidik jundi-jundinnya dengan ruang lingkup yang menyenangkan, santai namun penuh dengan ilmu. EM UB 2010 dengan seoraang Kiyadah Wahyu Dani Woro. Banyak sekali bakal-bakal pemimpin yang lahir dari tempat ini. Dari kepemimpinannya, suasana organisasi menjadi tempat yang sangat menyengkan. Sebenernya tangung jawab yang didapat jundi-jundinnya tidak bias dibilang ringan. Namun dari Susana ukhuwah yang erat dapat manghilangkan rasa lelah dan panat kembali menjadi semangat juang.

            Apakah hal ini akan terbentuk dikepemimpian selanjutnya?? Kurasa tidak. Seua sudah terbentuk, semua sudah disebebar sampai hanya tersisa 4 orang yang tersisisa ditanah kelahiran. Kepemimpinan selanjutnya mungkin kalau saya boleh berpendapat, hanya meneruskan langkah juang. Jaman Emas sudah di capai, selanjutnya hanya tinggal menjaga, memelihara dan meneruskan dengan penuh tangung jawab dan kehati-hatian. Saya tidak merasakan ada hawa-jawa perjuangan didalamnya. Kurasa mereka orang-orang aman yang bertugas mengamankan

Comments

Popular posts from this blog

Rayuan Alam, Part : Kutulusan Bukit dan Gunung

Yaa~ begini ya.. Cuma pengan ngomong aja.~