Sahabat itu.. Tanpa Prasangka.




Mencari sahabt disaat duduk di perkuliahan itu sangat susah. Terlalu banyak yang harus diselesesaikan saat di perkuliahan. Tak ada waktu untuk mencari waktu kosong yang bisa diisi dengan waktu2 ngocol dan bertukar cerita. Terlalu banyak yang harus dipertimbangkan saat ingin mendapatkan sahabat disaat duduk di bangku kuliah. Sampai akhirnya kesibukkan pun menyusahkan otak untuk memilah dan milih pikiran yang benar tentang. Teman kerja, Teman main, dan Sahabat. Sahabat yang sungguh asli yang sebenarnya ada di bangku SMA. Perjalinan persahabatan tanpa prasangka.

Saat kuliah, sahabat itu nothing. Omong kosong. Kecuali yang didapat saat otak ini masih dalam lingkup SMA. Yaitu saat masih menjadi Mahasiswa Baru. Jika masi bisa mempertahankannya alunan langkah pengarungan lautan dunia kuliah, maka itulah sahabat kuliahmu. Salah satu akhirnya berubah arah lahkah, satu langkahpun itu.. akan berpengaruh terhadap pejalanan persahabatannya. Cerita rahasia, cerita curahan hati yang berbunga taupaun berdarah, dari satu langkah berpalingan itu, semua akan berupah menjadi larutan garam di air lautan samudra perlayaran kehidupan di masa kuliah.

Sahabat didapat saat otak ini masi dalam peralihan dari SMA ke kuliah, bukan berati mengikuti perjalanan otak SMA di dunia Kuliah. Itu presepsi yang salah. Bersama – sama sahabat menjalani dunia perkuliahan dengan saling mengingatkan,saling menyemangati, saling mengontrol, saling memahami, saling menemani, sampai akhirnya kita mengerti. Mengerti seperti apa sahabat kita diiringi dengan sambil belajar memahami kejamnya dunia kampus.

Sambil memahami lautan memainkan ombak.
Kitapun akhirnya sempat berkhayal akan kerasnya dunia setelah kita semua keluar dari. Semua yang sudah dirasa selama kuliah itulah yang menjadi bekal memasuki permainan baru yang lebih menyakitkan. Di luar sana nanti, dunia terasa seperti berada di rumah judi dan monopoli. Tapi jangan sampai kebaikan yang kita punya hanya sekadar menjadi pelayan dan penjaga keamanan rumah itu. Sebagai pemilik hati yang baik, manfaatkan tempatmu berdiri disitu. Mereka para pemilik harta yang susah habisnya. Buatlah sebuah usaha disana yang bisa menjadikan penghasilan yang melimpah. Setelah semua sudah melimpah, keluar, dan buat dunia baru di tanah yang sama. Jika rumah judi itu bertingkat 3, bangunlah dunia baikmu setinggih 9 tingkat. Kecilkan dunia judi dan monopolo dengan niat baik yang kita miliki. Hingga akhirnya rumah judi dan monompoli hanya terlihat seperti rumah saja. Karena kebaikan yang dibangun oleh niat baik sedungguhnya adalah Istana dengan Tuhan yang menjadi Rajanya.

Dalam genting dan kesunyian, ada tulisan hati tertoreh..




Hai Sahabat (Palsu),,
Aku tidak banyak paham siapa kamu, tapi aku pernah mengerti kamu walau hanya setangah kedalam hatimu Terlalu banyak yang kamu pikirkan, sampai akhirnya cerita hanya sekedar cerita. Apa yang kuberi hanya sekedar barang berpindah tangan. Tak sempat merasa, lalu akhirnya terlewarkan begitu saja
Wahai Sahabat (palsu).. Aku tau kamu lelah sekarang, dan aku bukan lagi orang yang nyaman kamu beri cerita semua kacaukan hati dan pikiranmu
Tapi dari sini aku ingin memberitahumu, kalau aku masih menunggu cerita-ceritamu, walaupun kamu sahabat (palsu), aku masih lihat kamu Sabahatku, karena aku pernah sempat mengenal kerapuhan hatimu, sampai akhirnya aku kuatnya kamu melawan keadaan yang berbalik dengan keadaanmu saat itu.
Dekatmu padaku lagi. Aku masih tunggu itu..
Karena akupun punya banyak cerita tersimpan yang ingin aku beri padamu..
Walau sebenarnya aku tau, nantinnya semua akan menjadi sekadar cerita tanpa sempat dirasa, aku tetap tunggu itu..
Semoga kelulusan tidak mendahuluinya.

Hai Sahabat (asli),,
Terasa banyak yang sudah kita rasakan dari awal kita bertemu sampai akhirnya waktu ini datang pada kita,
Banyak sudah pengalaman dan pelajaran yang sudah kita tempuh ditempat kita masing-masing,
Sudah juga berbgai perasaan yang kita rasakan saat kita bersama atau di saat kita berada ditempat kita masing-masing. Kesenangan yang kita buat sendiri, kebahagiaan yang diberi Tuhan, Rasa berasama teranggap oleh sekitar. Merasakan didengar, dianggap, teremehkan,
Besama akhirnya kita mampu menahan amaraha-amarah tidak dewasa yang alam kasih kekita,
Bersama kita saling mengingatkan, saling mengutakan, saling memberi pekiran-pikiran baik untuk hapuskan semua pikiran buruk dari apa-apa yang kita terima selama ini.
Biar mereka bilang kita bermain, yang penting kita tetap belajar
Bersamamu aku sedihku hilang..
Bersamamu hatiku tentram..
Maafkan jika aku pernah member curiga atau sempat membuat kalian berprasangka,
Namun terima kasih terbesarku aku beri untuk kalian, karena sudah percaya aku,
Memang kalian Sahabat Asli. Sahabat tanpa prasangka

Kemanapun aku, kembaliku ke pada kalian
Sahabat..
















Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rayuan Alam, Part : Kutulusan Bukit dan Gunung

Yaa~ begini ya.. Cuma pengan ngomong aja.~