Kebanyakan

orang hanya memanfaatkan landasan sesuai kondisi. Kemaren bilang saya mengacu pada "Hadist dan Sunnah." Besok bilang "Sesuai yang di Al-Quran". Nanti ada masalah yang lebih crowded akirnya ambil jalan sisi kebudayaan biar lebih gamblang pemecahan masalahnya.
Mungkin ini salah satu contoh sebab kenapa kasus hukum di Negaraku gak ada ujungnya. Tiap pasal bisa dijadikan alasan menyalahkan, sedangkan pasal halaman selanjutnya bisa untuk mentahkan tuntutan.
Menjalankan nilai-nilai leluhur, kemudian landasan "Ketuhanan Yang Maha Esa" tersingkirkan gegara dibilang terlalu ribet. Padahal dulu dia pernah pakai Kitab Suci sebagai acuhan untuk keluar dari masalah.

acuhan bikin otak makin mampet.

Susah kalau mau ambil jalan tengah. Pinginnya bikin semua pihak bahagia, padahal jelas di depan mata sudah tidak ada jalan lurus. Bayangkan kalau ini sedang melihat miniatur diri sindiri. Dari atas tampak. Cuman ada dua takdir__ Pilih, dan jalankan atau Jalan di tempat.

Comments

Popular posts from this blog

Rayuan Alam, Part : Kutulusan Bukit dan Gunung

Yaa~ begini ya.. Cuma pengan ngomong aja.~