Dihianati Impian
dihianati oleh impian
mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaaanku setelah kisah itu berakhir dengan tragisnnya,
membangun suatu bangunan impian dengan sisa tenaga yang ada,
seorang diri,
dibela belain hanya untuk menjemput suatu impian yang sangay aku inginkan.
dan setelah bangunan itu hampir mendekati kekokohannya,
aku harus hancurkan menara itu dengan tanganku sendiri.
perintah menyuruhku menghancurkan bangunan itu rata dengan tanah. tak tersisa dan tidak berwujud sebuah bangunan walaupun hanya sebuah gundukan kecil.
kejam
banyak orang yang ingin mendengar ada apa denganku dimasa lalu,
mereka bilang "mungkin aku bisa bantu"
setelah aku cerita,
tanpa solusi. hanya itu kata yang keluar dari mulut merek. kejam!
oh. ya.. ada lagi "Yang sabar ya.."
menceritakan kisah itu pada orang lain memang bisa membuatku merasa wanita paling kuat sejagad raya ini,
tapi masalahnya,
itu sama saja dengan aku mengiris dagingku sendiri.
sangat sakit
sepanjangn pejalan ini aku masih selalu bertanya-tannya,
apa jalan yang aku ambil ini sudah benar?
karena aku merasa kisah ini masih terus mengikutiku
sangat memberatkan langkahku,
tapi..
ini memang kisahku,
mau aku buang. tak kan bisa,
terus apa yang bisa aku lakukan untuk membuat semua ini menjadi ringan?
mengganti cinta hitammu dengan cinta baru yang segar, yang bisa menyegarkanmu
hahahha... jangan membuatku terpingkal kawan
jangankan mencari cinta,
mencari suka saja aku tak mampu
aku lupa dengan semua rasa itu,
aku lupa bagaimana awal rasa itu bisa muncul,
aku lupa bagaimana rasa itu agar bisa sudi menyapaku lagi.
aku tak yakin kalau cinta bisa datang lagi padaku,
ruang itu sudah terlalu lama kosong,
tak akan mungkin ada orang yang mau menempati ruangn yang lama tak terhuni,
bagaiamana keadaannya saja aku tak tahu.
bagaiamna aku bisa tega menempatkan seseorang ditempat seperti itu?
apalagi jika orang iru benar-benar orang yang aku sayangi.
lebih baik aku saja yang mencintannya,
pasti ada yang punya ruang lebih sejuk katimbang aku..
apa aku bisa menyalahkan kisah?
GILA KAMU!!
iya.. memang hanya orang gila yang terus-terus menyalahkan kisah
enam tahun perjalan.
dua foto merah dan biru itu masih terpajang berdampingan didalam almari
apa yang membuat pemiliknya tidak membuangnnya?
jawabnnya : "Tunggu sampai kisah itu benar-benar diakhiri oleh si merah"
jawaban yang (mungkin) sengat menyayat hati bagi yang memahami kisahnya.
kabar itu sudah terdengar dua bulan yang lalu, namun kenayataannya masih belum bisa dilihat dari sekarng.
masi ada harapan semua akan gagal.
bukan berati ingin mengulang kisah?
hanya saja. aku ingin melihatnya bersama orang yang bisa membawannya lebih baik dari aku
bukan yang membawannya kelubang kemunafikan.
mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan keadaaanku setelah kisah itu berakhir dengan tragisnnya,
membangun suatu bangunan impian dengan sisa tenaga yang ada,
seorang diri,
dibela belain hanya untuk menjemput suatu impian yang sangay aku inginkan.
dan setelah bangunan itu hampir mendekati kekokohannya,
aku harus hancurkan menara itu dengan tanganku sendiri.
perintah menyuruhku menghancurkan bangunan itu rata dengan tanah. tak tersisa dan tidak berwujud sebuah bangunan walaupun hanya sebuah gundukan kecil.
kejam
banyak orang yang ingin mendengar ada apa denganku dimasa lalu,
mereka bilang "mungkin aku bisa bantu"
setelah aku cerita,
tanpa solusi. hanya itu kata yang keluar dari mulut merek. kejam!
oh. ya.. ada lagi "Yang sabar ya.."
menceritakan kisah itu pada orang lain memang bisa membuatku merasa wanita paling kuat sejagad raya ini,
tapi masalahnya,
itu sama saja dengan aku mengiris dagingku sendiri.
sangat sakit
sepanjangn pejalan ini aku masih selalu bertanya-tannya,
apa jalan yang aku ambil ini sudah benar?
karena aku merasa kisah ini masih terus mengikutiku
sangat memberatkan langkahku,
tapi..
ini memang kisahku,
mau aku buang. tak kan bisa,
terus apa yang bisa aku lakukan untuk membuat semua ini menjadi ringan?
mengganti cinta hitammu dengan cinta baru yang segar, yang bisa menyegarkanmu
hahahha... jangan membuatku terpingkal kawan
jangankan mencari cinta,
mencari suka saja aku tak mampu
aku lupa dengan semua rasa itu,
aku lupa bagaimana awal rasa itu bisa muncul,
aku lupa bagaimana rasa itu agar bisa sudi menyapaku lagi.
aku tak yakin kalau cinta bisa datang lagi padaku,
ruang itu sudah terlalu lama kosong,
tak akan mungkin ada orang yang mau menempati ruangn yang lama tak terhuni,
bagaiamana keadaannya saja aku tak tahu.
bagaiamna aku bisa tega menempatkan seseorang ditempat seperti itu?
apalagi jika orang iru benar-benar orang yang aku sayangi.
lebih baik aku saja yang mencintannya,
pasti ada yang punya ruang lebih sejuk katimbang aku..
apa aku bisa menyalahkan kisah?
GILA KAMU!!
iya.. memang hanya orang gila yang terus-terus menyalahkan kisah
enam tahun perjalan.
dua foto merah dan biru itu masih terpajang berdampingan didalam almari
apa yang membuat pemiliknya tidak membuangnnya?
jawabnnya : "Tunggu sampai kisah itu benar-benar diakhiri oleh si merah"
jawaban yang (mungkin) sengat menyayat hati bagi yang memahami kisahnya.
kabar itu sudah terdengar dua bulan yang lalu, namun kenayataannya masih belum bisa dilihat dari sekarng.
masi ada harapan semua akan gagal.
bukan berati ingin mengulang kisah?
hanya saja. aku ingin melihatnya bersama orang yang bisa membawannya lebih baik dari aku
bukan yang membawannya kelubang kemunafikan.
Comments
Post a Comment